Untuk guru SD
ku..
Satu hari
setelah hari guru, aku pulang kerumah, sekedar melepas kepenatan aktivitas
kuliah dan organisasi-organisasi, lagian aku juga sedang tak enak badan yang
mengharuskan aku untuk pulang. Aku sedang duduk-duduk berdua dengan ibu diruang
nonton, cerita-cerita ringan dengan ibu. Tapi selang ibu mengatakan sesuatu aku
sejenak terdiam dan berlari kebelakang supaya ibu tak melihat perubahan diraut wajahku.
Guruku sekarang telah tiada, kata ibu karena kanker darah yang menggerogotinya.
Huffttt, selamat hari guru bu, selamat jalan semoga kau bahagia disana. Aku
masih ingat wajahmu, aku masih ingat ketika aku mau pindah sekolah aku terakhir
kali pamit padamu, dan aku tak menyangka itu pertemuan terakhir kita, pantas
waktu itu aku menagis tersedu-sedu karena kali ini aku tak bisa menangis. Bu,
andai engkau tahu aku sudah susun rencana untuk datang lagi kekotamu supaya aku
bisa melepas kerinduanku dan berjumpa denganmu, dan kau harus lihat bu,
sekarang aku anakmu sudah besar, aku bukan anak kecil dulu lagi yang sering
menangis kalo tak dapat nilai sepuluh. Aku masih ingat semua kata-kata
terakhirmu, nasehat-nasehatmu untukku, walau aku tak pernah menyangka itu
pertemuan terakhir kita, didepan kelas itu, diatas ubin itu, kita berdiri lama
dalam kesunyian dan aku ciumi tanganmu, tangan yang telah mengajari aku tulis
baca.
Aku masih ingat dulu bahwa aku susah sekali
membedakan huruh “b” dengan “d”, dan kau beri aku perhatian extra untuk itu,
kau ajari aku sepulang sekolah, berdua saja denganmu.
Terimakasih bu, jasamu tak akan pernah kulupa, jika rencana tuhan tak mempertemukan kita didunia, semoga tuhan mempertemukan kita ditempat yang lebih indah di jannahNya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar